Kecerdasan buatan merupakan sebuah sistem yang mampu menanggapi situasi dan lingkungannya, dan mengambil tindakan untuk memaksimalkan kesempatan keberhasilannya.
Hal ini berarti bahwa kecerdasan buatan harus dapat mengambil keputusan berdasarkan kondisi yang dihadapinya, terdapat kemampuan untuk menganalisa input yang diberikan seperti layaknya otak manusia yang mampu berpikir untuk menghasilkan suatu tindakan.
Dengan demikian, tidak terbatas hanya pada kecerdasan menghitung saja seperti kalkulator biasa, yang tidak dapat melakukan analisa. Setidaknya tidak dapat disangkal bahwa memang bantuan komputer memegang peranan yang sangat penting untuk pengembangan kecerdasan buatan. Umumnya kecerdasan buatan diwujudkan dengan mesin komputer, Deep Blue, yang mengalahkan Garry Kasparov (Juara catur dunia 1997) merupakan sebuah mesin yang mengandung 30 node (atau 30 presesor) IBM RS/6000 SP Computer dengan masing-masing node memiliki kapasitas 1 GB RAM dan 4GB disk, disamping ratusan chip search engine yang juga tertanam didalam deep blue.
Deep blue mampu mencari ratusan juta posisi catur setiap detiknya tergantung pada karakteristik posisi yang dicari, dan tentu saja Deep blue juga dilengkapi dengan database raksasa. Memang cukup mengerikan lawan yang harus dihadapi Garry Kasparov dan itu terjadi pada tahun 1997, di saat spesifikasi komputer yang kita miliki pada pada waktu itu tentu sudah ketinggalan zaman pada saat ini. Garry Kasparov sendiri sempat menyangsikan bahwa ia benar-benar melawan sebuah mesin komputer, karena kasparov merasakan otak kreativitas manusia otak manusia dalam langkah yang dilakukan Deep Blue.
Tetapi, apa yang dilakukan Deep blue memang apa yang diinginkan oleh pengembang kecerdasan buatan, dimana mesin meniru cara kerja otak manusia, dengan memprogram mesin melakukan apa yang dilakuakan otak manusia, misalnya saat otak manusia berpikir untuk memecahkan permainan seperti puzzle dan membuat kesimpulan logika.
Untuk sampai pada suatu keputusan, semakin banyak pengetahuan dan informasi yang ada akan semakin baik, karena itu, kecerdasan buatan perlu mempresentasikan object, property, kategori, hubngan antar object, situasi, keadaan dan waktu, sebab akibat, kesimpulan logika. Dengan kecerdasan buatan, tentunya diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul, kecerdasan buatan terbuka untuk diaplikasikan pada berbagai bidang.
Kecerdasan buatan juga telah digunakan dalam bidang bisnis, bahkan pada sebuah kompetisi trading finansial tahun 2001, robot bernama Bots ciptaan IBM telah dapat mengalahkan team manusia dengan mengumpulkan keuntungan 7% lebih banyak.
Walaupun tidak diikuti oleh trader profesional, hasil kompetisi tersebut membuat aplikasi kecerdasan buatan semakin diperhitungkan penggunaannya didalam pasar finansial. Penggunaan robot telah menjadi hal umum pada saat ini pada berbagai industri, terutama untuk menggantikan pekerjaan yang dapat berbahaya bagi manusia. Juga terbukti bahwa robot dapat melakukan pekerjaan yang memerlukan pengulangan dengan lebih efektif dan mengurangi human error.
Kecerdasan buatan merupakan salah satu topik yang disukai penggemar science-fiction, pada film Terminator digambarkan perang manusia melawan mesin, bahkan pada novel berjudul With folded Hands karangan Jack Willamson, digambarkan bangsa Humanoid (robot mesin ciptaan manusia) menjajah bangsa manusia dan menggantikan semua peranan manusia.
Walaupun masih merupakan khayalan, tetapi kontroversi apakah hal tersebut dapat terjadi merupakan hal yang menarik untuk diperdebatkan. Apakah ratusan atau ribuan tahun mendatang mesin dapat mencapai kemampuan untuk menguasai manusia, ataukah sampai di satu titik saat kecerdasan buatan tidak dapat menjadi cerdas lagi?
Satu hal yang jelas, kecerdasan buatan tentunya diarahkan untuk membantu manusia. Kecerdasan buatan dapat membantu memberikan diagnosis, prediksi, rekomendasi, simulasi, dan lain sebagainya, tetapi keputusan akhir tetaplah pada pengontrolan manusia.
Referensi PCMedia edisi 03/08
semoga bermanfaat,
Dengan demikian, tidak terbatas hanya pada kecerdasan menghitung saja seperti kalkulator biasa, yang tidak dapat melakukan analisa. Setidaknya tidak dapat disangkal bahwa memang bantuan komputer memegang peranan yang sangat penting untuk pengembangan kecerdasan buatan. Umumnya kecerdasan buatan diwujudkan dengan mesin komputer, Deep Blue, yang mengalahkan Garry Kasparov (Juara catur dunia 1997) merupakan sebuah mesin yang mengandung 30 node (atau 30 presesor) IBM RS/6000 SP Computer dengan masing-masing node memiliki kapasitas 1 GB RAM dan 4GB disk, disamping ratusan chip search engine yang juga tertanam didalam deep blue.
Deep blue mampu mencari ratusan juta posisi catur setiap detiknya tergantung pada karakteristik posisi yang dicari, dan tentu saja Deep blue juga dilengkapi dengan database raksasa. Memang cukup mengerikan lawan yang harus dihadapi Garry Kasparov dan itu terjadi pada tahun 1997, di saat spesifikasi komputer yang kita miliki pada pada waktu itu tentu sudah ketinggalan zaman pada saat ini. Garry Kasparov sendiri sempat menyangsikan bahwa ia benar-benar melawan sebuah mesin komputer, karena kasparov merasakan otak kreativitas manusia otak manusia dalam langkah yang dilakukan Deep Blue.
Tetapi, apa yang dilakukan Deep blue memang apa yang diinginkan oleh pengembang kecerdasan buatan, dimana mesin meniru cara kerja otak manusia, dengan memprogram mesin melakukan apa yang dilakuakan otak manusia, misalnya saat otak manusia berpikir untuk memecahkan permainan seperti puzzle dan membuat kesimpulan logika.
Untuk sampai pada suatu keputusan, semakin banyak pengetahuan dan informasi yang ada akan semakin baik, karena itu, kecerdasan buatan perlu mempresentasikan object, property, kategori, hubngan antar object, situasi, keadaan dan waktu, sebab akibat, kesimpulan logika. Dengan kecerdasan buatan, tentunya diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul, kecerdasan buatan terbuka untuk diaplikasikan pada berbagai bidang.
Kecerdasan buatan juga telah digunakan dalam bidang bisnis, bahkan pada sebuah kompetisi trading finansial tahun 2001, robot bernama Bots ciptaan IBM telah dapat mengalahkan team manusia dengan mengumpulkan keuntungan 7% lebih banyak.
Walaupun tidak diikuti oleh trader profesional, hasil kompetisi tersebut membuat aplikasi kecerdasan buatan semakin diperhitungkan penggunaannya didalam pasar finansial. Penggunaan robot telah menjadi hal umum pada saat ini pada berbagai industri, terutama untuk menggantikan pekerjaan yang dapat berbahaya bagi manusia. Juga terbukti bahwa robot dapat melakukan pekerjaan yang memerlukan pengulangan dengan lebih efektif dan mengurangi human error.
Kecerdasan buatan merupakan salah satu topik yang disukai penggemar science-fiction, pada film Terminator digambarkan perang manusia melawan mesin, bahkan pada novel berjudul With folded Hands karangan Jack Willamson, digambarkan bangsa Humanoid (robot mesin ciptaan manusia) menjajah bangsa manusia dan menggantikan semua peranan manusia.
Walaupun masih merupakan khayalan, tetapi kontroversi apakah hal tersebut dapat terjadi merupakan hal yang menarik untuk diperdebatkan. Apakah ratusan atau ribuan tahun mendatang mesin dapat mencapai kemampuan untuk menguasai manusia, ataukah sampai di satu titik saat kecerdasan buatan tidak dapat menjadi cerdas lagi?
Satu hal yang jelas, kecerdasan buatan tentunya diarahkan untuk membantu manusia. Kecerdasan buatan dapat membantu memberikan diagnosis, prediksi, rekomendasi, simulasi, dan lain sebagainya, tetapi keputusan akhir tetaplah pada pengontrolan manusia.
Referensi PCMedia edisi 03/08
semoga bermanfaat,
4 komentar:
Hebat kalau bisa mengalahkan Kasparov. Tapi, menurut saya, yang canggih bukan Deep Blue-nya, tapi orang yang membuat Deep Blue tersebut.
iya juga sich, tapi lama kalo anaknya pembuat deep blue ga' sepinter yang buat deep blue, ya.... lama2 kejajah juga.weleh2 piye iki....
sayangnya Deep Blue hanya bisa catur saja... nggak bisa mencintai... juga nggak bisa titip salam buat Rossi, hehehe
ha...ha.. pak andy nich bisa-bisa aja :)
Posting Komentar