Artikel terbaru tentang tutorial bisnis online

Get paid To Promote at any Location

Bug VS rutin bunuh diri


Apakah anda termasuk orang yang menggemari cerita detektif, kriminal, atau misteri? kalau ya, anda pasti penasaran dengan topik ini (saya juga penasaran banget he..). Karena "Bom" versi informatika dapat digunakan untuk merugikan orang termasuk menfitnah.

Bug (error) pada suatu program direkayasa supaya kelihatan error, untuk pemerasan. atau bug direkayasa untuk menfitnah orang, menghancurkan data perusahaan, mencuri infoormasi rahasia perusahaan, menempelkan trojan-horse, dan lain sebagainya. Intinya, program "membunuh" dirinya sendiri.

Rutin bunuh diri merupakan suatu prosedur / rutin yang digunakan untuk menghapus, merusak, atau mengacau kinerja suatu program. Rutin ini secara sengaja ditaruh dalam diri suatu program aplikasi dan dimaksudkan untuk merusak kinerja program itu sendiri.

Biasanya rutin akan diaktivkan secara otomatis setelah beberapa saat tertentu atau setelah dipicu suatu keadaan tertentu. Jadi jelas bahwa sifatnya menyerupai sifat "bom waktu", meledak karena dipicu oleh waktu atau karena pemicu lainnya. Rutin ini biasanya disembunyikan dengan oleh programer-nya sehingga seolah-olah tidak ada.

Kenapa bisa ada rutin macam ini? biasanya ini disebabkan oleh ketidakpuasan programer pada gaji yang diterimanya. Atau bisa saja karena dendam pada bos yang sering membentak-bentak dan mengancam memecatnya. "Oke saya keluar, tapi jangan harap perusahaan ini berjalan dengan baik tanpa saya", pikirnya dalam hati.


Kenapa bisa ada rutin macam ini? biasanya ini disebabkan oleh ketidakpuasan programer pada gaji yang diterimanya. Atau bisa saja karena dendam pada bos yang sering membentak-bentak dan mengancam memecatnya. "Oke saya keluar, tapi jangan harap perusahaan ini berjalan dengan baik tanpa saya", pikirnya dalam hati.

Contoh sederhananya, sibandel adalah seorang programer di perusahaan pelit. Selama bekerja bertahun-tahun, perusahaan memperlakukan seenaknya. gaji kecil sekali, dibentak-bentak seenaknya, bahkan disuruh lembur tanpa upah. Yang kontras, gaji dan perlakuan yang diterimanya beda sekali dengan manajer yang menjadi bosnya. Padahal pekerjaanya jauh lebih berat karena dia menangani hidup matinya perusahaan lewat data dan informasi pada programnya. Intinya, perlakuan perusahaan padanya sama sekali tidak menghargainya.

Akhirnya dia tidak tahan. Dia memutuskan untuk keluar dari perusahaan. Namun sebelumnya dia berimisiatif untuk memasang rutin bunuh diri di programnya. Rutin di setting agar meledak setelah 25 ribu kali pemakaian, atau meledak pada tanggal 12 februari 2009, tepat pada tanggal lahirnya. Apa yang terjadi ketika rutin meledak? apa saja bisa terjadi disini, menghapus data, memodifikasi data, memasang trojan-horse, mencuri data, atau apa saja. Yang jelas, perusahaan pelit pasti akan rugi besar.

Contoh diatas menunjukkan contoh dampak rutin bunuh diri. Rutin ini bisa saja menjadi lebih mengerikan dari pada virus, karena pelaku kekacauan tersembunyi dalam suatu "program baik-baik" sehingga tidak akan dicurigai. Selain itu, berkaitan dengan sifatnya yang hanya "meledak" sekali-sekali sehingga sulit dilacak. yang lebih jahat lagi, rutin bunuh diri bisa digunakan untuk menfitnah orang. (weleh-weleh).


Referensi : buku "The art of debuging"

8 komentar:

Unknown mengatakan...

perta max

Makanya, sebagai yang punya perusahaan, harusnya harus lebih menghargai bawahannya. kalo udah begini baru nangis nangis. programmer juga manusia/..

(calon programmer neh ^^)

Anonim mengatakan...

saia rasa bawahan juga harus ngerti atasan pula...

Unknown mengatakan...

kalau yang di posting yang tadi kan ceritanya bosnya yang brengsek. hmmm. udah diperas, gaji kecil pula lagi.

mending bisnis online aja, hehehe.

Arifudin mengatakan...

@@ Septian : iya intinya jangan pernah ngremehin pekerjaan orang, belum tentu kita juga bisa ngerjain yang seperti orang lain kerjaan, iya bisnis online juga bisa jadi alternativ.
@@ gajah_psing : intinya saling hormat aja, dan mnghargai, bener kata maz septian, programer juga manusia biasa, juga bisa marah he..he..

Anonim mengatakan...

Sepertinya di sisi itu opensource lebih unggul karena terbuka untuk dikembangkan oleh komunitas, jadi setiap ada bug akan dikerjain beramai-ramai tanpa pamrih...

Arifudin mengatakan...

iya pak, opensource juga memiliki masa depan yang cerah...

Iis Kusaeri mengatakan...

Nah, makanya ati-ati. Baik bagi bos ataupun bawahannya. Sikap saling percaya sangat diperlukan dalam hal ini, kalo ndak udah pasti dapat ketebak: bug berkeliaran, ngendon lantas bunuh diri.....

Arifudin mengatakan...

Yups... betul sekali ...........

Posting Komentar